Deklarasi Pilkada Damai Momentum Luar Biasa
Deklarasi Pilkada Damai yang dilakukan dihalaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh merupakan momentum peristiwa luar biasa.Hal seperti ini belum pernah terjadi diberbagai propinsi dan Kabupaten/kota di Indonesia. Demikian dikatakan Wakil Ketua DPR Bidang Polkam Priyo Budisantoso, disampaikan saat memberikan pidato sambutan dalam rangka menghadiri acara deklarasi Pilkada Damai di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Rabu (14/3) sang.
Wakil Ketua Bidang Polkam Priyo Budisantoso mengatakan, peristiwa ini menjadi suatu tanda yang baik bahwa peristiwa Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur, dan Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota dari 17 Kabupaten/Kota se-Aceh pada tanggal 9 April 012 mendatang akan berjalan damai tanpa kekerasan, dan intimidasi, kata Priyo.
Priyo Budisantoso melanjutkan, penandatanganan prasasti Pilkada Damai oleh lima pasangan Cagub/Cawagub juga disaksikan oleh Wakil Ketua DPR, Mekopolhukkam, Panlima TNI, Menteri Dalam Negeri, Kapolri, Ketua KPU, Ketua Baaslu, Pj Gubernur Aceh Darusalam, dan Muspida Inti Aceh. Puncak kegiatan ini ditandai dengan melepas Burung Merpati keudara, serta saling bersalaman dan berpelukan antara kelima calon pasangan Cagub/Cawagub, dan para pejabat tinggi dari Jakarta.
Deklarasi Pilkada Damai yang dilaksanakan di Aceh, ini merupakan sejarah baru bagi Indonesia bahkan mungkin di dunia. Sebab ada 14 pasang calon yang akan ikut Pilkada secara serentak yaitu ada lima pasang calon yang akan mengikuti Pilkada secara serentak yaitu lima pasang Cagub/Cawagub serta 137 pasang Cabup/Cawabup, Walikota/Wakil Walikota dan menurut laporan Ketua KIP Aceh, semuanya hadir dalam acara deklarasi Pilkada Damai tersebut, ungkap Wakil Ketua DPR Priyo Budisantoso.
Rakyat Aceh yang akan melaksanankan Pilkada serentak di tingkat Propinsi dan 17 Kabupaten/Kota pada tanggal 9 April 2012 terdapat lima Calon Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan mengikuti Pilkada tersebut masing-masing adalah, 1.Tgk. Ahmad Tajudin dan Suriansyah, dari jalur perseorangan, 2. Irwandi Yusuf dan Muhyan Yunan, dari jalur perseorangan, 3. Dami M Daud dan Ahmad Fauzi, dari jalur peseorangan, 4. Muhammad Nazar dan Nova Iriansyah, dari dukunganPatai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan, dan 5. Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf, dari dukungan Partai Aceh.
Sementara Monkopolhukkam Joko Suyanto dalam sambutannya juga mengatakan, bahwa hal ini dapat diartikan kegiatan itu sebagai keinginan yang kuat dari berbagai pihak untuk tetap memelihara perdamaian, karena perdamaian di Aceh lebih penting dari segalanya. Penundaan empak kali jadwal pencoblosan Pilkada Aceh jangandiartikan negative, tapi ambil hikmahnya dari penundaan itu untuk kelangsunganperdamaian, kata Joko Suyanto.
Joko Suyanto juga menitipkan tiga pesan penting terkait pelaksanaan tahapan pilkada di aceh. Pesan penting itu ditujukan kepada Pemerintahan Aceh, Pemerintahan Kabupaten/Kota, KIP, Panwaslu, aparat keamanan serta 142 pasangan calon bersama tim sukses dan endukungnya.
Menkopolhukkam mengatakan, bahwa pasan pertama menyerukan agar menciptakan suasana kampanye dan hari pencoblosan yang damai, aman dan nyaman untuk rakyat. Pesan kedua kepada Pemerintah Aceh, aparat keamanan dan para kontestan dan rakyat dan jangan karena pilkada membuat masyarakat Aceh terpecah belah. Sedangkan pesan ketiga, kepada peserta kontestan diimbau untuk besaing secara sehat dan fair dengan tidak saling memfitnah dan saling menekan.
Joko Suyanto juga mengemukakan, raihlah tampuk kepemimpinan dan kekuasaan dengan jujur dan dengan cara-cara damai, terpuji serta bermartabat, bukan dengankekerasan dan penuh dengan kecurangan. Sesuatu yng akan diraih dengan kekerasan dan kecurangan akan menghasilkan kekerasan juga nantinya, kata Joko Suyanto. (Spy) foto:sp/parle